top of page

World Food Day 2021 : Strategi Pemanfaatan Energi pada Food Recovery Hierarchy

Dalam rangka World Food Day 2021, Komunitas Surplus berkesempatan untuk mewawancarai Yayasan Rumah Energi, sebagai salah satu pihak yang berperan dalam pemanfaatan limbah di Indonesia. Yayasan Rumah energi merupakan Organisasi Nirlaba yang memiliki Visi untuk memberikan akses energi bersih dan ketahanan pangan kepada masyarakat Indonesia. Rumah Energi berfokus pada isu energi bersih, pertanian berkelanjutan, dan kewirausahaan sosial. Adapun peran Yayasan Rumah Energi dalam Food Recovery Hierarchy berada di tingkat ke-4 yaitu Pemanfaatan Energi.


Kegiatan yang dilakukan Rumah Energi bertujuan untuk peningkatan ekonomi, pengentasan kemiskinan, pengurangan resiko bencana, serta mitigasi dan adaptasi krisis iklim bagi masyarakat Indonesia. Berdiri sejak tahun 2012, Rumah Energi bergerak pada tingkatan grassroot dengan memanfaatkan tindakan kolektif masyarakat lokal dalam mencapai tujuan. Pergerakan dari kegiatan-kegiatan Rumah Energi sendiri telah tersebar di 14 provinsi di Indonesia. Program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh Rumah Energi diantaranya ialah Program Biogas Rumah atau BIRU, Program Inkubasi Kewirausahaan dan Program Pertanian Berkelanjutan.

Dokumentasi pribadi Rumah Energi


Program Biogas Rumah atau BIRU merupakan program flagship Rumah Energi dengan target beneficiaries para petani dan peternak. Program ini memanfaatkan limbah dari peternakan sapi, yakni kotoran sapi sebagai bahan baku pembuatan biogas. Biogas ini nantinya akan disalurkan ke dapur warga untuk bisa dimanfaatkan secara ekonomis. Adapun sisa ampas dari biogas atau Bio-Slurry dimanfaatkan sebagai pupuk organik (cair dan padat) bagi para petani.


Kegiatan dalam Biogas Rumah (BIRU) juga berkontribusi pada pengurangan sampah makanan. Melalui Campaign food waste not wasted, Rumah Energi mensosialisasikan program Biogas Rumah (BIRU) kepada berbagai stakeholder untuk memanfaatkan sisa makanan dan tumbuhan kering sebagai bahan baku biogas. Hal tersebut menjadi salah satu solusi alternatif bagi limbah pangan khususnya limbah rumah tangga agar tidak terbuang begitu saja. Solusi tersebut diaktualisasikan melalui kegiatan Biogas Mini Rumahan (BIOMIRU) dari Rumah Energi.


Dokumentasi pribadi Rumah Energi


Biogas Mini Rumahan (BIOMIRU) merupakan suatu inovasi dari Rumah Energi untuk mengubah limbah rumah tangga menjadi energi. Kegiatan tersebut ditujukan untuk masyarakat urban dengan memanfaatkan limbah domestik di lahan yang terbatas. Meski begitu, salah satu daerah yang berhasil menerapkan BIOMIRU juga terdapat dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Konsistensi dan mindset pengguna untuk memanfaatkan limbah organik merupakan faktor penguat dari berjalannya kegiatan ini.


Kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Energi ini membawa manfaat nyata yang dirasakan masyarakat binaan-nya. Antusiasme dari para beneficiaries memberikan semangat bagi Rumah Energi untuk terus memberikan manfaat. Di tengah krisis iklim yang terjadi, Rumah Energi berusaha untuk tetap menggencarkan energi terbarukan di samping penggunaan energi fosil yang eksploitatif.


Fauzan Ramadhan, selaku Social Media & Community Growth dari Rumah Energi berujar kepada tim Komunitas Surplus bahwa penanganan limbah khususnya limbah pangan memiliki prospek yang cukup baik. Kesadaran dari berbagai pihak sudah mulai bermunculan untuk mengatasi limbah pangan. Menurut Fauzan, kita perlu mencari tahu cara mengelola limbah pangan dan memanfaatkannya agar tidak terbuang sia-sia. Dalam skala rumahan, kegiatan mengompos merupakan hal paling sederhana yang dapat dilakukan.


Hasil interview ini telah diunggah di Instagram Komunitas Surplus. Cek disini

40 tampilan0 komentar
bottom of page