Surplus Indonesia, Green Tech Startup, Raih Pendanaan Awal
Surplus Indonesia, green tech startup pada bidang sustainable food consumption dengan sertifikasi B-corp, memperoleh pendanaan tahap awal di awal tahun 2023. Pendanaan diberikan oleh Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Ventures. “Adapun alasan SPIL Ventures memberikan pendanaan ke Surplus Indonesia, dikarenakan kami melihat inovasi pengembangan aplikasi yang tidak hanya dalam bentuk suatu marketplace tetapi juga secara langsung memberikan solusi terhadap dampak lingkungan terutama terkait food waste,” kata Sumarny Manurung, VP Investment dari SPIL Ventures.

Kiri - Agung Saputra (Founder & CEO), Tengah - Alya Fatina (CMO), Kanan - Calvin Rudolph (Co-founder & COO)
/ Dokumentasi oleh Surplus
Isu lingkungan hidup dan sosial kini telah menjadi perhatian bagi banyak pihak. Inovasi yang berdampak pada environmental, social, dan governance (ESG) banyak dikembangkan oleh perusahaan, tak terkecuali di dunia startup. Diluncurkan pada Maret 2021, aplikasi Surplus merupakan food rescue app pertama di Indonesia yang dapat digunakan untuk memesan produk makanan dan minuman overstock dari bisnis F&B dengan harga diskon 50% pada waktu tertentu.
“Platform ini dikembangkan untuk menjadi solusi dalam memaksimalkan penjualan produk overstock dari bisnis F&B agar tidak tersia-siakan dan hanya berakhir menjadi food waste,” ujar Muh. Agung Saputra selaku Co-founder & CEO Surplus Indonesia. Sampai saat ini, Surplus telah bekerjasama dengan beberapa pusat perbelanjaan (seperti Mall Sarinah), perhotelan (meliputi Marriott International Group, Swiss Belhotel International, Ascott Group, Artotel Group), middle-high F&B brand, supplier sayur dan buah, serta industri rumahan maupun UMKM.

Cara Pembelian di Aplikasi Surplus / Dokumentasi Surplus
Lokasi yang sudah dikembangkan dalam bekerjasama dengan para mitra bisnis F&B untuk penggunaan aplikasi Surplus ini meliputi Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang & Bali serta telah mempunyai pengguna aplikasi aktif sebanyak 100.000 pengguna.
Dukungan dari pemerintah juga telah didapatkan Surplus Indonesia, antara lain dari Kemenparekraf, KemenkopUKM, Dinas PPKUKM DKI Jakarta, dan Pemda D.I.Yogyakarta. Dampak yang telah dihasilkan dari pemesanan di aplikasi Surplus sampai Desember 2022 meliputi 30.000 ton makanan terselamatkan, mencegah kerugian hingga 80.000 USD, dan mencegah potensi emisi hingga 350 ton CO2 eq.
“Dengan pendanaan awal ini, Surplus Indonesia akan melakukan perluasan market pengguna layanan aplikasi Surplus. Kami juga berharap kolaborasi pentahelix yang melibatkan multipihak antara Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media dapat terjadi untuk menjadi dasar dalam pencegahan timbulan food waste di Indonesia,” kata Agung Saputra. Ia melanjutkan, selain dengan model B2C, ke depannya Surplus Indonesia akan mengembangkan model B2B untuk membangun ekosistem end-to-end dalam pencegahan timbulan food waste.

Tim SPIL Ventures dan Tim Surplus Indonesia / Dokumentasi oleh Surplus
Mau berkontribusi menyelamatkan makanan? Yuk download aplikasi Surplus di App Store dan Play Store