top of page

"Sesederhana" Menutup Keran Air - World Water Day 2020



World Water Day pada tanggal 22 Maret lalu mengangkat tema Water and Climate Change. Menurut penjelasan dari worldwaterday.org, cuaca yang ekstrim dan perubahan iklim yang terjadi memengaruhi ketersedian dan kualitas air, misalnya pada bencana kekeringan. Hal tersebut menyebabkan kelangkaan dan polusi pada air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan hak manusia untuk mendapatkan air bersih dan sanitasi yang layak. Ketersediaan air bersih tidak sebanding dengan permintaan pemenuhan kebutuhan air yang semakin hari semakin tinggi seiring dengan bertambahnya populasi di bumi. Solusi dari masalah tersebut adalah perlunya perlindungan terhadap ketersediaan kualitas air di bumi. Semua orang memiliki peran dalam hal ini, layaknya kita yang dapat menerapkan penggunaan air yang efisien dalam kehidupan sehari-hari.

Kita pasti sudah banyak mendengar dan mengetahui cara menghemat penggunaan air di kehidupan sehari-hari. Namun, masih banyak dijumpai kejadian pemborosan air. Misalnya, pada saat di toilet umum, ketika ada orang yang sedang mencuci tangan bersamaan dengan mengambil sabun, orang tersebut tidak menutup keran sehingga banyak air yang mengalir. Atau bahkan kita sendiri masih menjadi pelaku pemborosan air, seperti saat sedang menyikat gigi atau mencukur, kita membiarkan keran air terbuka begitu saja. Kebiasaan pemborosan air tanpa kita sadari juga terjadi ketika kita sering membuang makanan berlebih atau makanan sisa. Menurut blog National Geographic, memproduksi 1 buah burger membutuhkan 660 galon air atau sebanyak 2500 L. Membuang-buang makanan sama dengan menyia-nyiakan air yang telah digunakan untuk memproses makanan tersebut sampai akhirnya berada di atas piring kita.

Mengapa kita masih dengan begitu mudahnya melakukan pemborosan air bersih? Hal ini menjadi ironi ketika masih ada orang di belahan dunia lain yang harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Bukankah ini adalah hal yang sering kita dengar dan lihat di berita. Apa yang membuat kita terhenti dan tidak bergegas menjalankan peran kita untuk memakai air dengan bijak? Memang terlihat sederhana, tapi peran kita untuk membiasakan menutup keran air bisa memberikan dampak yang besar untuk lingkungan. Memang hasilnya tidak terlihat saat itu juga, namun semua orang dapat merasakannya di kemudian hari. Maka dari itu, mari kita menjadi seorang water saver untuk lingkungan yang berkelanjutan!

59 tampilan0 komentar
bottom of page