top of page

Imperfect / Ugly Produce: Sempurna untuk Kita

Diperbarui: 3 Agu 2020

Pernah nggak kalian lihat sayur yang bentuknya tidak biasa? Mungkin ujung dari wortel tersebut bercabang dua atau dua tomat yang berdempetan seperti menyatu. Jika kalian lihat produk tersebut di pasar, apakah kalian tetap mau beli atau mending pilih yang lebih bagus? Yang ada dipikiran kita, ‘wah wortelnya jelek’ atau ‘ihh, kok tomatnya gitu ya, geli lihatnya’. Barangkali kebanyakan dari kita akan memilih yang sempurna bentuknya alias yang bentuknya bagus dan mulus.


Sumber : unsplash.com


Banyak yang menyebut hasil yang tidak sempurna dengan sebutan imperfect produce. Ketika dipandang mata, imperfect produce cenderung kurang menarik apabila dibandingkan dengan buah atau sayur yang sempurna seperti yang ada di supermarket. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum menolak mentah-mentah imperfect produce yang ada dipasaran.


Pada 23 Februari 2020 lalu, Komunitas Surplus mengadakan social experiment pada Car Free Day (CFD) di Jakarta. Social experiment tersebut dilakukan untuk mengetahui tanggapan masyarakat mengenai imperfect produce dan penyampaian kampanye untuk tidak ragu memilih produk tersebut. Berdasarkan hasil social experiment tersebut, lebih dari 70% partisipan memilih apel yang tidak sempurna karena rasanya lebih manis dan teksturnya lebih lembut. Hal ini menunjukkan bahwa imperfect produce sangat layak untuk dikonsumsi. Nilai nutrisi, gizi, serta rasa yang ada di imperfect produce sama dengan produk yang dianggap sempurna.


Sumber : Dokumentasi pribadi


Hari Rabu lalu (22/7), tim Komunitas Surplus menghubungi Avanti Hanifa co-founder dari From The Farm Bali untuk menyampaikan pendapatnya mengenai imperfect produce. ‘Menurut aku, imperfect produce itu sebutan untuk produk-produk yang nggak masuk ke spesifikasi suatu toko. Banyak grocery/ convenience store hanya menginginkan produk makanan yang kelihatan cantik dan tidak cacat di bagian luar/ kondisi fisiknya’, ujar Avanti. Di toko From The Farm, Avanti menjelaskan bahwa mereka percaya dengan hasil panen dengan menggunakan cara yang organik alias tidak menggunakan pestisida.


Avanti juga menjelaskan bahwa toko From The Farm Bali menghormati setiap item hasil panen yang datang ke toko. ‘We’re not considered it as ugly product, ‘cause we believe in seasonal and organic produces as what they are’, ungkap Avanti. Hasil panen suatu produk akan berbeda setiap musimnya dan mengikuti cuaca. Pada saat cuaca bagus, hasil panen cenderung berukuran besar dan warnanya terlihat segar. Jika cuaca kurang baik, terkadang menjadikan hasil panen berukuran kecil dan memiliki tekstur yang berbeda. Namun bagi Avanti hal ini merupakan suatu keunikan.


Belanja buah atau sayur secara lokal dan sesuai musimnya juga dianjurkan untuk dilakukan agar mendapatkan kualitas produk terbaik yang disediakan oleh alam. Selain itu Avanti juga memberikan tips untuk menyiasati imperfect produce agar tidak langsung terbuang dengan cara mengolah imperfect produce menjadi jus atau dijadikan makanan lauk.


Jika kita ingin buah atau sayur yang sempurna, tidak ada goresan, atau penyok maka produsen membungkus produk tersebut dengan plastik jaring busa. Pada akhirnya hal ini juga menghasilkan sampah plastik yang sudah menjadi masalah nasional di Indonesia. Maka dari itu, imperfect produce yang selama ini dipandang sebelah mata sebetulnya merupakan keberagaman yang dihasilkan oleh alam. Perlu diingat bahwa imperfect produce juga memiliki nilai nutrisi dan gizi yang sama dengan produk yang dianggap sempurna, maka kita tidak perlu lagi takut atau ragu untuk memilih imperfect produce yang bisa kita dapatkan di pasar rakyat dan beberapa toko (offline maupun online).


599 tampilan0 komentar
bottom of page