top of page

Heroes, ini 3 cara sederhana untuk mengurangi food waste di Indonesia

Permasalahan food waste atau sampah makanan saat ini di negara kita masih sangat butuh perhatian. Menurut data dari Barilla Center for Food and Nutrition, Indonesia merupakan negara penyumbang food waste terbesar kedua di dunia, yaitu sebesar 300 kilogram per orang setiap tahunnya. Data ini didukung oleh fakta lainnya bahwa jenis sampah organik seperti food waste ternyata menjadi penyumbang sampah terbesar di Indonesia yaitu mencapai 50 persen. Hal ini merupakan peringatan bagi seluruh masyarakat supaya lebih peduli dengan masalah ini.


Food waste bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga setiap individu sebagai masyarakat. Sebenarnya, terdapat beragam cara untuk berperan dalam mencegah peningkatan food waste, tetapi ada 3 langkah sederhana nih yang dapat dimulai dari diri sendiri untuk bisa jadi food waste heroes. Wah, gimana caranya ya?


1. Tahu Kebutuhan Konsumsi Diri Sendiri


Kerap kali kebutuhan dan keinginan kita tidak berada pada jalur yang sama, termasuk soal makanan. Tidak jarang membeli makanan secara berlebihan, mengambil porsi makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh, hingga akhirnya berujung menjadi food waste. Mulai rencanakan konsumsi pribadi setiap hari supaya kita juga bisa lebih mengenal diri sendiri dan berapa banyak makanan yang sebenarnya dibutuhkan. Jangan sampai kebiasaan menyisakan makanan atau boros dalam berbelanja terus dipertahankan. Jadi, lebih baik izin nambah porsi nasi atau menyisakannya, Sobat?


2. Pahami Food Recovery Hierarchy


Menurut United States Environmental Protection Agency (EPA), adanya food recovery hierarchy ini bertujuan untuk memprioritaskan tindakan pencegahan dan pengalihan makanan yang berpotensi terbuang. Terdapat enam tingkatan yang masing-masing berfokus pada strategi pengelolaan yang berbeda. Tingkat teratas ada source reduction atau pencegahan. Tingkat ini merupakan tindakan terbaik, contohnya adalah membuat rencana konsumsi dan mengikuti kegiatan zero food waste lainnya.


Tingkat berikutnya adalah memberikan makanan berlebih atau donasi kepada orang yang lebih membutuhkan. Satu tingkat di bawahnya, jika sulit menjangkau tempat donasi, bisa juga kita membagikan sisa makanan kita kepada hewan di lingkungan sekitar. Untuk jenis sayuran dan buah, kita juga dapat membuat kompos sebagai alternatif. Tingkat terbawah adalah pilihan yang paling tidak dianjurkan yaitu sampah makanan berakhir di TPA. Dengan memahami food recovery hierarchy akan bermanfaat bagi diri sendiri untuk terus berusaha mencegah food waste dimanapun dan kapanpun.


3. Gabung dalam Komunitas


Pada era Industri 4.0 saat ini, sebuah tujuan mulia akan sulit tercapai jika tidak dibarengi dengan kolaborasi. Masalah food waste tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah, tetapi juga seluruh stakeholder di negara ini. Stakeholder yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap masyarakat untuk melakukan suatu aksi adalah komunitas. Salah satu komunitas di Indonesia yang gencar dan rutin melakukan gerakan zero food waste adalah Komunitas Surplus.


Dengan bergabung menjadi anggota Komunitas Surplus, akan banyak ilmu baru, teman baru, dan gebrakan baru dalam mencegah peningkatan food waste di Indonesia. Kita bisa belajar mulai dari pemanfaatan berbagai bahan makanan yang potensial terbuang, mengetahui pembacaan masa simpan makanan, webinar dengan narasumber yang kredibel, hingga berkesempatan turun lapang untuk berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan.


Itulah tiga langkah yang dapat membuat kita lebih sadar dan lebih paham betapa pentingnya masalah food waste di Indonesia. Dengan menjadi food waste heroes, seharusnya menjadi suatu motivasi untuk bisa berkontribusi lebih baik lagi dalam pencegahan food waste, ya!


Penulis : Faadhila Ramadhanti M.

416 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page