From Zero Food Waste to Hero: Kolaborasi Yayasan Surplus Peduli Pangan dengan Bank DBS Indonesia
Diperbarui: 13 Okt 2022

Stok makanan berlebih seringkali berakhir menjadi sampah yang dibuang begitu saja. Ironisnya, makanan dalam kondisi baik dan layak makan pun ikut terbuang. Padahal makanan yang terbuang tersebut dapat disalurkan untuk meringankan masalah kelaparan yang masih sering ditemui, khususnya di Indonesia.
Menurut The Economist Intelligence Unit, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara penghasil sampah makanan terbesar di Dunia. Sampah makanan yang dihasilkan mencapai 23 - 48 juta ton/tahun atau setara dengan 61-125 juta porsi makanan. Jika disalurkan dan dikelola dengan baik, sampah makanan tersebut cukup untuk memberi makan 29 - 47% populasi Indonesia.
From Zero Food Waste to Hero

Melalui tajuk “From Zero Food Waste to Hero”, Yayasan Surplus Peduli Pangan bekerjasama dengan Bank DBS Indonesia untuk menyelamatkan makanan berlebih dari UMKM dan didonasikan kepada rumah yatim & piatu di beberapa tempat sekitar Jakarta. Kegiatan ini menjadi dukungan nyata untuk SDG No. 2 (Zero Hunger), No. 12 (Sustainable Consumption and Production), dan No. 13 (Climate Action) yang sejalan dengan perhatian Surplus dan Bank DBS Indonesia.

Kegiatan donasi terdiri dari rangkaian acara yang dilaksanakan selama 3 hari di bulan September 2022. Sebanyak 485 pcs stok makanan berlebih telah diselamatkan dari beberapa UMKM dan didonasikan kepada 208 penerima di beberapa Panti Asuhan Yatim & Piatu sekitar Jakarta bersama para relawan dari Bank DBS Indonesia. Kegiatan ini telah mencegah jumlah emisi ± 297,32 KgCO2e yang berpotensi dihasilkan apabila produk overstock tersebut berakhir di TPA. Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran tentang gaya hidup berkelanjutan, baik bagi para relawan maupun bagi masyarakat secara luas. Di sisi lain, dengan membeli produk makanan berlebih, kegiatan ini turut membantu UMKM menghindari kerugian akibat produk berlebih yang terbuang begitu saja.

“Sebetulnya (kegiatan ini) bertujuan supaya para pekerja (di Bank DBS Indonesia) stays human, jadi kesempatan agar melihat langsung kondisi di luar seperti apa” tanggapan salah satu koordinator relawan Bank DBS Indonesia. Ia juga menambahkan, “Food waste menjadi salah satu concern Bank DBS, karena itu kami tertarik bekerjasama dengan Surplus yang berkegiatan di bidang tersebut”.

Rangkaian acara pada setiap kegiatan diawali dengan pembelian produk makanan berlebih dari UMKM merchant Surplus di sekitar Jakarta. Kemudian produk makanan tersebut dikemas kembali menggunakan kemasan kertas. Penggunaan kemasan berbahan kertas bertujuan untuk menghindari kemasan plastik sekali pakai. Kebersihan selama proses pengemasan sangat diperhatikan agar produk yang didonasikan dalam kondisi terbaik dan menghindari adanya penyebaran Covid-19. Dokumentasi proses kegiatan yang berlangsung dapat diakses melalui instagram Yayasan Surplus Peduli Pangan.
Tentang Yayasan Surplus Peduli Pangan

Yayasan Surplus Peduli Pangan diinisiasi oleh PT Ekonomi Sirkular Indonesia (Surplus Indonesia) sejak bulan Mei 2021. Kami telah berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan melibatkan seluruh segmen masyarakat agar terus dapat berkontribusi terhadap pencegahan dan pengurangan sampah makanan. Telah bekerjasama dengan puluhan perusahaan dan NGO, kami terus aktif dalam mewujudkan #SadarSampahPangan serta #LingkunganTanpaSampahMakanan, melalui beberapa program yang mendorong kesadaran #LezatTanpaSisa.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mengunjungi website kami di www.surplus.id atau melalui DM instagram di @surplusfoundation.
Contact Person
Alya Fatina Diandari
Executive Director Yayasan Surplus Peduli Pangan
komunitas@surplus.id
0821-1616-3664