Aksi Generasi Muda untuk Menyelamatkan Lingkungan bersama Komunitas Bumi
Seperti yang dikutip dari perkataan Greta Thunberg, “but I’ve learned you are never too small to make a difference” bahwa diri kita tidak pernah terlalu muda atau terlalu kecil untuk membuat perubahaan memang benar adanya. Saat ini sudah banyak anak muda yang mengambil inisiatif untuk bergerak menyelamatkan lingkungan untuk masa depan mereka dan untuk generasi mendatang. Salah satu anak muda yang memiliki semangat yang sama adalah Khalya Divanugra Kirana.

Sumber : Dokumentasi pribadi
Pada Agustus 2019, Khalya yang masih berusia 19 tahun membentuk sebuah komunitas peduli lingkungan yang dinamakan Komunitas Bumi. Khalya bercerita pada tim Komunitas Surplus, mengenai kepeduliannya terhadap masalah lingkungan. Berawal dari keresahan mengenai animal cruelty, seperti hewan-hewan yang dipaksa menjadi hiburan di sirkus, membuat Khalya tersadar bahwa makhluk hidup lain dan lingkungan sedang dalam situasi yang tidak aman. Selain itu, film dokumenter ‘Before The Flood’ membuat Khalya sadar bahwa masalah lingkungan yang sedang dihadapi saat ini memiliki dampak negatif untuk masa yang akan datang.
Karena kepeduliannya mengenai masalah lingkungan, Khalya mengajak teman-teman kampusnya untuk bergabung dalam Komunitas Bumi. Awalnya Khalya membentuk Komunitas Bumi untuk lingkungan kampusnya saja, namun ternyata mendapatkan perhatian dari masyarakat luas juga. Komunitas Bumi menjadi wadah bagi earth savior sekaligus memberikan informasi kepada khalayak dengan format yang menarik dengan berbagi tips dan infografik. Informasi yang sederhana dan bermanfaat tersebut disampaikan agar khalayak bisa memahami dan berkontribusi dengan mudah. Komunitas Bumi juga ingin agar masyarakat bisa menyadari dan peduli terhadap masalah lingkungan melalui informasi dan pengetahuan yang disampaikan melalui platform instagram.
Saat ini Komunitas Bumi sedang fokus dalam mengembangkan platform Instagramnya. Konten di Instagram Komunitas Bumi menghadirkan informasi yang padat serta tips yang mudah dilakukan oleh masyarakat seperti menggunakan search engine ecosia. Salah satu konten yang pernah diunggah adalah mengenai pola makan pescetarian, vegetarian, dan vegan. Khalya menyampaikan bahwa pola makan atau cara makan kita juga memberikan pengaruh terhadap lingkungan. Ternyata masyarakat juga bisa menyelamatkan lingkungan melalui cara sederhana ini. Dengan demikian banyak energi yang terselamatkan dan sekaligus mengurangi emisi gas.
Selain itu Komunitas Bumi telah melakukan beberapa kolaborasi dengan beberapa komunitas seperti, Sindikat Komuniti dan Aktivis Hijau dalam kegiatan penggalangan dana. Untuk kegiatan selanjutnya, Komunitas Bumi berencana untuk mengadakan webinar dan juga diundang sebagai pembicara di bulan Agustus 2020 mendatang. Dan jika pandemi sudah usai, Komunitas Bumi memiliki rencana untuk mengadakan kegiatan sosial dengan membagikan makanan berlebih dari catering dan hotel ke masyarakat umum untuk mengurangi sampah makanan. Khalya berpendapat bahwa banyak makanan yang terbuang dari catering dan hotel, apalagi dalam bentuk prasmanan. Ide ini muncul dari ironi masalah sampah makanan dan masalah malnutrisi di Indonesia. Seharusnya pangan yang tersedia di Indonesia mampu untuk mencukupi kebutuhan primer dan kebutuhan gizi masyarakat. Maka dari itu, sampah makanan akan menjadi salah satu topik yang digaungkan oleh Komunitas Bumi di tahun ini.
Komunitas Bumi berharap semua informasi dan kegiatan yang dilakukan dapat memberikan pengaruh dan dampak positif untuk masyarakat luas. Untuk kedepannya, Komunitas Bumi dapat memiliki anggota untuk berkontribusi menangani masalah lingkungan. Selain itu kerjasama dengan institusi pemerintah juga dilakukan untuk mewujudkan kerjasama yang sinergis demi lingkungan yang berkelanjutan.
Khalya juga mengungkapkan agar masyarakat Indonesia bisa menjadikan masalah lingkungan sebagai masalah nasional bersama. Masyarakat Indonesia diharapkan bisa lebih peka terhadap keputusan sehari-hari yang dibuat karena nyatanya bisa memberikan dampak besar terhadap lingkungan, mungkin tidak untuk masa ini tapi untuk masa yang akan datang.
Masa ini adalah masa bagi anak muda untuk mengambil langkah atau berinisiatif untuk mendukung dan mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan. “Aku sadar kalau sebenernya kita nggak punya banyak waktu. Kita harus mulai dari sekarang, walau hal sekecil apapun yang bisa kita ubah”, ujar Khalya. Bukan hal yang tidak mungkin bagi kita untuk berkontribusi menyelamatkan lingkungan, walaupun hanya hal sederhana namun kita tidak sendirian.